Affirmative Action: Pengertian, Kritik dan Contohnya

Posting Komentar

Apa itu Affirmative Action?


Affirmative action merupakan suatu sistem kebijakan dan praktik yang diciptakan untuk mengatasi diskriminasi masa lalu dan sekarang. Dalam bahasa indonesia Affirmative Action juga disebut sebagai kebijakan afirmasi.  Tujuannya adalah untuk menyediakan kesempatan yang sama bagi kelompok tertinggal, terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ras, jenis kelamin, etnis, dan lainnya dalam penerimaan, rekrutmen, dan promosi.

Bersama-sama, ini bertujuan untuk mempromosikan keragaman dan inklusi, serta memperbaiki kesalahan sejarah dengan memberikan kesempatan yang adil bagi kelompok marginal. Walaupun demikian, implementasi affirmative action tetap menimbulkan kontroversi, di mana sebagian orang berpendapat bahwa hal ini membantu mengatasi ketidakseimbangan sistemik, sementara yang lain percaya bahwa hal ini justru menyebabkan diskriminasi terbalik.

Contoh Affirmative Action

Berikut adalah beberapa contoh kebijakan dan praktik affirmative action:

  • Program outreach: Tujuannya adalah untuk memperluas akses pendidikan dan pekerjaan bagi kelompok tertinggal.
  • Rekrutmen tertarget: Melibatkan pencarian aktif dan dorongan bagi individu dari kelompok tertinggal untuk mendaftar pada posisi atau program.
  • Kuota lembut: Menetapkan tujuan representasi bagi kelompok tertinggal, bukan kuota ketat.
  • Beasiswa minoritas: Beasiswa khusus untuk membantu pendidikan dan perkembangan profesional bagi kelompok tertinggal.
  • Pelatihan keragaman: Program untuk meningkatkan kesadaran dan membantu organisasi membuat lingkungan kerja inklusif.
  • Keragaman dalam perekrutan: Perusahaan mempertimbangkan keragaman dalam proses rekrutmen, termasuk pencarian aktif kandidat tertinggal dan faktor seperti ras dan jenis kelamin.
  • Keragaman dalam penerimaan: Pendekatan holistik untuk penerimaan yang mempertimbangkan faktor seperti ras, etnis, dan latar belakang sosial ekonomi, untuk mempromosikan keragaman dalam populasi siswa.

Kritik Terhadap Affirmative Action

Kritik affirmative action membicarakan tentang:

Terlalu fokus pada identitas ras dan etnis

Ada yang berpendapat bahwa kebijakan affirmative action terlalu menekankan identitas ras dan etnis dan faktor lain seperti latar belakang sosial ekonomi atau kualitas harus diutamakan.

Menimbulkan diskriminasi terbalik

Ada yang berargumentasi bahwa kebijakan affirmative action mengakibatkan diskriminasi terbalik karena kelompok yang kurang mewakili diberikan preferensi atas kandidat yang lebih memenuhi syarat.

Menyebabkan kekesalan

Kritik juga mengatakan bahwa affirmative action dapat menyebabkan kekesalan pada individu yang merasa tidak dipilih karena meritorius tetapi karena identitas ras atau etnis mereka.

Tidak mengatasi masalah inti

Pihak yang kritik menyatakan bahwa affirmative action tidak mengatasi masalah mendasar seperti kemiskinan dan kurangnya akses pendidikan berkualitas.

Membatasi keragaman

Beberapa orang mengatakan bahwa kebijakan affirmative action membatasi keragaman karena terlalu fokus pada kelompok tertentu dan mengabaikan yang lain.

Tidak mendorong perubahan jangka panjang

Pihak kritik juga mengatakan bahwa affirmative action bukan solusi jangka panjang untuk mengatasi ketidakadilan dan bahwa tindakan lain seperti mengatasi kemiskinan dan memperbaiki pendidikan harus dilakukan untuk menciptakan perubahan nyata.

Meskipun ada kritik, banyak pihak yang masih mendukung affirmative action sebagai cara untuk mempromosikan keragaman dan kesempatan yang sama bagi semua orang. Debat tentang affirmative action masih terus berlangsung, dengan pendukung menekankan pentingnya untuk mengatasi ketidakadilan dan pihak lawan memperdebatkan masalah keadilan dan seleksi berdasarkan kualitas.

Contoh dari kritik affirmative action bisa ditemukan dalam kasus Fisher v. University of Texas at Austin. Dalam kasus ini, seorang mahasiswa putih membawa gugatan terhadap universitas atas diskriminasi berdasarkan ras setelah ditolak masuk. Mahasiswa tersebut menyatakan bahwa kebijakan universitas yang menggunakan ras sebagai faktor dalam proses penerimaan merupakan pelanggaran Konstitusi dan bahwa dia lebih layak untuk diterima daripada banyak mahasiswa minoritas yang diterima.

Meskipun Mahkamah Agung mempertahankan kebijakan universitas, mereka membatasi penggunaan ras sebagai faktor dan menekankan pentingnya mempertimbangkan alternatif tanpa diskriminasi ras. Kasus ini menunjukkan bahwa diskusi dan kontroversi tentang affirmative action masih terus berlangsung dan memperlihatkan beberapa kritik terhadap dampaknya terhadap keadilan dan seleksi berdasarkan kualitas.

Kesimpulan


Affirmative action mengacu pada upaya untuk mengatasi dampak diskriminasi masa lalu dan saat ini, dengan fokus pada peningkatan keragaman dalam bidang pendidikan dan pekerjaan. Tujuan dari affirmative action adalah untuk mempromosikan keragaman dan memastikan kesempatan yang sama bagi kelompok yang selama ini tertindas, seperti warga dari berbagai warna dan kaum perempuan. Berbagai bentuk dari kebijakan dan praktik affirmative action dapat diambil, seperti program jangkauan, rekrutmen terarah, kuota lembut, dan keragaman dalam perekrutan dan seleksi masuk. 

Implementasi dari affirmative action menimbulkan kontroversi, ada yang menganggap ini membantu dalam memperbaiki ketidakadilan sistemik, namun ada juga yang berpendapat bahwa ini menyebabkan diskriminasi terbalik. Para kritikus affirmative action mengatakan bahwa ini terlalu fokus pada ras dan etnis, menimbulkan diskriminasi terbalik, memunculkan rasa tidak puas, tidak menyelesaikan masalah dasar, membatasi keragaman, dan tidak mampu mempromosikan perubahan jangka panjang.

Walaupun masih ada kritik yang muncul, banyak yang tetap mendukung affirmative action sebagai sarana untuk mempromosikan keragaman dan memastikan kesempatan yang sama bagi semua. Debat mengenai affirmative action masih berlanjut, dengan terus adanya upaya hukum dan putusan pengadilan yang mempengaruhi implementasi dan cakupannya. 
Aldin
Apapun akan saya coba urusan berhasil atau tidak yang penting sudah berusaha. Melaju tak terbatas dan melampauinya.

Related Posts

Posting Komentar